Garuda
Kita mengenal Garuda sebagai lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lambang Garuda Pancasila diciptakan dengan rupa representasi Elang Jawa atau Javan Hawk-Eagle Nisaetus Bartelsi dengan warna bulu emas. Lambang tersebut adalah pernyataan mengenai betapa besarnya bangsa Indonesia.
Namun selain menjadi simbol negara, Garuda ternyata menjadi simbol di beberapa kebudayaan lain. Keberadaaan dan sejarahnya bahkan sudah tercipta jauh lebih lama dibanding berdirinya Negara Indonesia. Burung suci ini juga dapat ditemukan dalam mitologi Hindu dan Buddha.
Garuda's History
Sejarah keberadaan Garuda yang paling mendetail ditemukan dalam mitologi Hindu dan juga kisah Mahabarata. Dikisahkan hiduplah seorang pria bernama Begawan Kasyapa, putra dari begawan Marici, cucu dari Dewa Brahma. Kasyapa diberikan berkah oleh Begawan Daksa berupa 14 orang istri, dimana dua diantaranya adalah Winata dan Kadru. Sayangnya kedua putri tersebut belum memiliki keturunan dalam jangka waktu yang lama. Mereka berdua akhirnya memohon berkat dari Begawan Kasyapa; Kadru memohon untuk diberikan 1000 telur, sedangkan Winata hanya memohon 2 butir telur saja. Kedua putri tersebut merawat telur mereka masing-masing dengan baik. 1000 butir telur milik Kadru menetas dan melahirkan ras para Naga. Sementara telur Kadru sudah menetas semua, telur Winata belum juga menetas. Karena tidak sabar maka Winata kemudian memecahkan telurnya sendiri. Ketika dipecahkan, muncul seorang anak yang tubuhnya belum lengkap sehingga ia pun marah karena ditetaskan sebelum waktunya.